Sebagai pengembang web full stack yang menghabiskan sebagian besar waktu bekerja dengan Laravel dan Remix, saya sering terlibat dalam menciptakan solusi yang efisien dan efektif untuk berbagai masalah. Tapi hari ini, saya ingin berbagi pemikiran tentang topik yang agak berbeda —pendidikan di Indonesia— berdasarkan sebuah episode menarik dari Malaka Project yang menampilkan Guru Gembul.
Table of contents
Open Table of contents
Konteks dan Tantangan
Di episode ini, Guru Gembul dan host podcast membahas secara mendalam tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan kita saat ini. Mereka menekankan bagaimana sistem tersebut terlalu berfokus pada nilai dan prestasi akademis, sering kali mengabaikan aspek penting lainnya seperti pengembangan karakter dan keterampilan hidup.
Kritik pada Sistem Saat Ini
Mereka mengkritik sistem pendidikan yang terlalu mengutamakan pencapaian akademis daripada mengembangkan siswa sebagai individu yang utuh. Lebih jauh lagi, Guru Gembul menekankan pentingnya mendidik anak-anak untuk tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki integritas dan empati.
Visi Pendidikan yang Lebih Inklusif
Diskusi tersebut juga menyinggung tentang pentingnya mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif dalam pendidikan. Ide ini bukan hanya tentang memasukkan lebih banyak materi pelajaran yang beragam tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendorong siswa untuk menghargai keberagaman budaya dan sosial.
Peran Penting Guru
Salah satu poin yang sangat menonjol adalah tentang peran guru tidak hanya sebagai penyampai materi tetapi sebagai role model dan katalis perubahan dalam pendidikan. Ini mengingatkan saya tentang pentingnya setiap fungsi dalam aplikasi yang saya bangun—setiap bagian harus berfungsi tidak hanya secara mandiri tetapi juga sebagai bagian dari sistem yang lebih besar.
Seruan untuk Kolaborasi
Podcast berakhir dengan seruan untuk kolaborasi antar semua pemangku kepentingan dalam pendidikan. Ini sangat paralel dengan dunia pengembangan web, di mana kolaborasi antara desainer, developer, dan pengguna akhir adalah kunci untuk menciptakan aplikasi yang sukses.
Refleksi dan Tindakan
Mendengarkan diskusi ini, saya terinspirasi untuk memikirkan bagaimana saya, sebagai developer, dapat berkontribusi pada pendidikan. Mungkin dengan mengembangkan platform edukatif yang menggunakan Laravel untuk backend dan Remix untuk frontend yang interaktif dan mudah diakses?
Bagaimana dengan Anda, apa pendapat Anda tentang pendidikan di Indonesia? Dan bagaimana kita, sebagai komunitas teknologi, bisa berkontribusi lebih banyak? Mari kita diskusikan lebih lanjut.